Kamis, 23 Februari 2012

Eksis Lewat Kuis, Giveaway dan Kompetisi Online :D

Bicara soal internet, untuk satu kata ini memang sepertinya tidak akan ada habisnya menjadi suatu perbincangan tentang teknologi yang begitu diminati oleh masyarakat Indonesia saat ini. Internet bahkan seperti virus yang cepat menyebar di semua kalangan masyarakat, virus yang dapat memberikan manfaat yang positif atau sebaliknya yakni memberikan pengaruh buruk bagi penggunanya.

Internet dikenal oleh semua kalangan, baik orang tua, dewasa, remaja dan bahkan anak- anakpun sekarang sudah dapat menjangkau teknologi tersebut. Padahal jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, waktu itu aku masih ingat saat aku genap berusia 5 tahun. Orang tuaku memberikan kado ulang tahun sebuah boneka, buku gambar dan alat warna. Di usiaku yang terbilang masih kecil, aku cukup senang mendapatkan kado yang menurutku sangat sangat bagus. Namun sepertinya, di jaman yang serba canggih saat ini, sangat jarang aku menemui anak- anak bermain dengan teman- temannya seperti petak umpet, lompat tali dan permainan lainnya. Saat ini anak- anak lebih senang bermain dengan gadget pemberian orantuan mereka. Dengan gadget tersebut mereka juga bisa bermain, menggambar, mendengarkan musik, bahkan ada beberapa yang mungkin sudah mahir dan akarab dengan dunia internet. Karena dunia memang sudah berkembang global, mau tidak mau kita sebagai masyarakat juga harus mengikuti perkembangannya termasuk pertumbuhan teknologi. Selain itu akses pendidikan, kesehatan, transaksi perdagangan saat ini juga telah dapat dengan mudah dilakukan berkat adanya internet.

Mayoritas masyarakat Indonesia membutuhkan internet dalam segala bidang, baik pekerjaan, pendidikan bahkan untuk sekedar hiburan. Banyak hiburan yang saat ini disediakan oleh internet, misalnya saja saat ini banyak pengguna internet yang memanfaatkan situs jejaring pertemanan sosial seperti facebook, twitter, blogger, tumblr, dan lain- lain. Diantara sekian banyak situs jejaring pertemanan sosial, sebagian besar penggunanya adalah remaja dan anak- anak. Berkaitan dengan tema writing blog competition yang diusung oleh AXIS kali ini adalah “Eksis dengan Internet”, banyak remaja dan anak- anak yang membutuhkan pengakuan diri dimana mereka dapat menujukkan eksistensi mereka di lingkungan sosialnya maupun di dunia maya melalui internet. Masa remaja adalah saat dimana dia masih mencari tahu siapa dirinya dan tujuan hidupnya sedangakan anak- anak, mereka lebih sering meniru apa yang dilihat, didengar, dan yang dilakukan oleh sekitarnya.

Dengan hadirnya situs jejaring sosial yang semakin marak dan mudah diakses, tidak hanya di komputer dan laptop saja tetapi situs jejaring sosial ini dapat diakses dengan mudah di handphone atau smartphone. Kemudahan inilah yang membuat remaja dan anak- anak saling berlomba- lomba untuk menunjukkan kebolehan mereka dalam suatu kegiatan dimana hal tersebut pada akhirnya membentuk citra pribadi mereka di dunia maya, seperti mengupload foto di jejaring sosial mereka, bertukar pendapat tentang sebuah issu, update status yang dibatasi oleh beberapa karakter kata, dan bahkan banyak berita atau info adari media cetak yang juga dapat di share dan berita tersebut langsung tersebar di homepage atau timeline orang lain. Jika masih pada tahap yang wajar dan bermanfaat untuk pengembangan diri itu sah- sah aja, asalkan juga tidak mengganggu atau menyinggung, merugikan pihak lain. Aku sendiri banyak banget terbantu dengan adanya internet misalnya saja dengan adanya penyedian situs jejaring sosial sebagai hiburan dan tentunya pendidikan yang positif ya..

Belakangan ini aku tertarik untuk mengikuti kompetisi- kompetisi online misalnya seperti writing competition, photo essay competition. Tidak hanya itu aja sih, aku juga manusia biasa yang butuh hiburan kalau lagi sumpek dengan tugas- tugas kuliah ataupun pekerjaan rumah. Wajar yaa, biasanya sih aku coba- coba buat ikutan kuis- kuis online dan giveaway yang ada di situs- situs jejaring sosial, ya mungkin hadiah atau barang yang aku dapat nggak seberapa sih, tapi buatku lumayan kok. Awalnya ikutan nyoba kuis- kuis begituan ya sering gak menang tapi nyobanya juga jarang- jarang aja sih kalau lagi ada waktu senggang aja dan kegiatan ini Cuma buat have fun aja alias seneng- seneng kalau lagi sumpek, lumayan kan kalau menang. Dari pada nulis status galau mulu. Hahaha.. Tapi pada akhirnya dari usaha- usaha kecil- kecilanku itu akhirnya membuahkan hasil juga, aku menang kuis untuk pertama kalinya dari sebuah crafting onlineshop yang membuat barag- barang handmade. Emang dari awalnya udah ngincer itu hadiah sih.. Yaph, aku dapat bantal owl (burung hantu) dari idekuhandmade. Pernah juga dapat pulsa gratis dari salah satu cloth onlineshop, trus dapat giveaway rok cewek dari cloth online shop juga, lumayan kan. Ditanya seneng?! Ya pastilah siapa sih yang nggak senang kalau dapat hadiah, apalagi nggak perlu keluar uang untuk beli barang itu. Setidaknya dari situ aku belajar untuk lebih kreatif memanfaatkan internet. Aku juga nggak perlu menyusahkan orangtuaku untuk beliin barang ini itu. Selama aku bisa berusaha untuk dapatkan barang yang aku inginkan dengan jerih payahku sendiri, kenapa enggak. Menurutku itu bisa jadi nilai plus juga buat aku. Aku jadi terlatih untuk memanfaatkan apa yang aku punya, misalnya saja karena aku suka sekali dengan crafting, aku sering ikut kompetisi- kompetisi online yang berbau crafting seperti scrapbook competition, DIY competition, dan lainnya.

Sebenarnya banyak sih manfaat yang aku dapat dari situs- situs jejaring sosial itu tidak hanya sekedar update status, comment sana sini, upload foto dan lainnya, dari sana aku masih bisa berkreasi dengan karya- karyaku, bertukar pendapat dengan para crafter lain untuk menghasilkan karya- karya dan produk- produk baru yang masih fresh. Semoga dari ceritaku diatas dapat memberikan sedikit inspirasi buat kalian semua yang berkenan untuk membaca ya :)

Senin, 20 Februari 2012

Sosiologi Belajar Apa Sih?!

“Sosiologi itu ntar mau jadi apa emang?”, “Gak salah masuk sosiologi?”, “Jurusan Sosiologi itu belajar apa sih?”, “Sosiologi itu nggak seberapa terkenal ya diantara jurusan lain?”, “Sosiologi – FISIP pasti suka demo ya?” , “Anak- anak FISIP banyak yang nakal, suka berontak pakek demo- demo lagi”. Pertanyaan- pertanyaan itu selalu aja datang dari suara sumbang beberapa dari mereka yang selalu ngejudge FISIP dengan orang- orang kedua, orang- orang yang suka berontak dan nakal. Padahal juga nggak semua anak- anak FISIP seperti itu, yang aku tahu emang ada juga sih beberapa anak yang mungkin “nakal” dan “suka berontak” tapi ya jangan menilai semua dan menyamaratakan seperti itu. Emang sih, kebiasaan ini udah umum banget di masyarakat kita, cara pandang dan penilaian mereka terhadap sesuatu berdasarkan dengan kuantitas tapi tidak melihat kualitasnya juga. Kuantitas menurutku penting tapi kualitas juga penting. Dua- duanya penting. Kalo bisa sih harus seimbang ya meskipun agak susah. Karena kuantitas tanpa kualitas menurutku sama aja dengan bohong. Dari sosiologi aku belajar banyak tentang segala hal termasuk proses. Proses disini adalah suatu perjalanan dimana kita ingin mencapai sesuatu tidak dengan cara yang instan. Semua perlu pengorbanan, usaha, upaya, daya, tenaga dan jangan lupa doa untuk meraihnya. Daaannn yang paling penting apa yang melatar belakangi atau motif apa yang mendasari kamu untuk melakukan pencapaian itu, tujuannya dan manfaat pencapaianmu buat orang lain dan diri kamu sendiri. Berbagai macam karakter orang aku temui di jurusanku ini, mengenal mereka dan berinteraksi dengan mereka setiap hari. Menurutku tiap anak- anak di sosiologi punya keunikan sendiri- sendiri. Mereka punya passion yang menjadi idntitas orang per orang di setiap kelompok- kelompok. Selama ini, aku ngerasa fun dengan materi pembelajaran yang diberikan oleh dosen- dosen disana. Apalagi banyak kegiatan kuliah lapangan yang banyak banget kasih pengalaman. Jadi lebih bisa mengenal karakter teman kita juga, soalnya saat PKL, aku dan anak- anak sosilogi dibagi menjad tiap- tiap kelompok biasanya diterjunkan ke desa- desa untuk wawancara. Daaann ini menurutku bukan sembarang wawancara, ternyata dari hasil wawancara yang aku dan teman- teman lakukan pada masyarakat desa banyak banget kasih aku pelajaran. Jadi di sosiologi itu aku belajar dari orang lain bukan belajar tentang orang lain. “Learn from the people not learn about the people”. Itu quote sosiologi yang sampai sekarang aku pegang. Kadang suka bete juga sih kalo ada orang yang ngejudge aku karena anak sosiologi. ”Emang anak sosiologi bisa apa sih?” Banyak kok sebenarnya yang bisa dilakuin anak sosiologi dalam hal yang positif terutama bukan negatif. Aku cuma kecewa aja sama sikap dan cara pandang orang lain yang hanya didasarkan pada tempat mereka atau bidang dan jurusan yang di pelajari di bangku kuliah. Padahal nih ya, belum tentu juga orang yang selalu meremehkan seperti itu punya cara pandang dan bersikap memperlakukan orang lain dengan baik. Hmmm.. ya okelah. Namanya juga manusia, semua orang dilahirkan punya rasa, ide, cara pandang yang berbeda- beda. Dalam hal ini, aku bukan berarti mencari pembenaran diri tentang anak sosiologi ya, tapi jujur selama ini yang aku rasakan banyak dari semangat mereka yang menginspirasiku untuk melakukan perbaikan- perbaikan kualitas diri, toh baik buruknya perbuatan teman- temanku disana terhadapku dan disadari atau tidak, hal itu sangat berpengaruh sama kehidupanku sekarang. Tolong ya, jangan pernah kamu menilai orang secara kuantitas berdasarkan dia belajar “di” tapi juga kualitas diri sendiri dalam menyikapi sebuah permasalahan. Aku sendiri juga belajar berproses ke arah itu, arah yang lebih baik. Disini kita semuanya sama, sama- sama untuk belajar. Semuanya kembali pada cara pandang individu masing- masing, semua ilmu menurutku sama. Ilmu akan berdampak positif bagi orang yang mengamalkannnya ddengan benar dan sebaliknya jika orang tersebut memanfaatkan ilmu tersebut untuk kepentingan- kepentingan yang sifatnya hanya menguntungkan dirinya sendiri maka akan berdampak negatif pula dan merugikan dirinya sendiri.

Rabu, 15 Februari 2012

untitled

Spechless ya, nggak tau mau ngomong apa. Hari ini kayaknya nggak banget deh buat aku.

Pertama, kebangun jam dua pagi dan inget belum ngelakuin editing sama sekali buat ikutan giveaway padahal jadwalku padat banget ni hari jadi gak bisa ngambil celah waktu sedangkan kemaren, aku kecapekan banget dan laper terus makan sampe’ kekenyangan terus ketiduran.

Kedua, di tempat kerjaan diomel- omel ibu selaku bos.

Ketiga, karena gak ada waktu nyantai sama sekali, aku nggak sempat mantengin TL giveaway yang pengen aku ikutin daaaaaaaaaannn ternyata waktu aku ngirim post di blog ternyata udah telat dan ditutup sejak jam 12 siang.

Kyaaaaaaaaaaaa.. jungkir balik banget ni rasanya kepala. Sia sia? I dunno. Mungkin emang belum beruntung aja sih ya. Aku gagal perang padahal belum terjun di medan peperangannya, ibaratnya gitu sih.

Hahahahah.. haaaah tertawa aja deh selagi bisa, meskipun rasanya sekarang nyesek banget gara- gara mood emang udah rusak sejak pagi tadi.

Well, I have to give up! Yeah, of course. Try again, again and again. Many more ways to Roma Baby. Don’t be sad. Nanti tambah jelek plus cepet tua. Haaaaa.. no no no. Big No :p

Wortje's Giveaway : UP Shoes :D

Hallo mbak Woro, ada pepatah yang bilang kalo tak kenal maka tak sayang. Kenalin mbak, namaku Pipin Lestari. Hehe.. biasa dipanggil Pipin aja.

Sebelumnya makasih banget nih mbak udah mau kasih kesempatan buat ikutan iwear up shoes giveaway ini. Aku tadinya tahu kalo mbak Woro ngadain iwear up giveaway ini dari salah satu penggemar sepatu iwear up yang di retweet sama iwear up.

Tapi sayangnya aku tahu info itu agak telat, 3 hari sebelum deadline giveaway ini ditutup. Tapi gak papa, yang penting masih ada waktu dan ada usaha buat nyoba, siapa tahu beruntung kan lumayan.

Waaah.. jadi antusias nih buat ikutan giveaway yang dibuat sama mbak Woro apalagi dapet sepatu iwear up yang kita suka. Hmm.. I wish :D



Annnnnnnnnndddd thank you very much for my sister :*. Muah.. muah.. muah.. Dia udah bantuin motretin aku buat ikutan giveaway dari mbak Woro.

Bingung juga pertamanya, obrak- abrik baju yang cocok yang ada di lemari buat foto, hihihi.. lagian aku juga bukan tipikal orang yang photogenic di depan kamera jadi motretnya sampe berkali- kali.

Aku sendiri sampe kewalahan ngatur gayanya. Hahaha.. gak papa deh, yang penting udah nyoba buat ikutan soal hasilnya yaa liat ntar aja. Berdoa aja. Bismillah semoga dapet. Buang jauh- jauh rasa minder. Look camera and action! hahaha :D

Demen banget tiap liat websitenya iwear up punya mbak Diana Rikasari, wedgesnya keren- keren sih. Kenal produk iwear up juga sebenarnya baru- baru ini sih, hehe.. :p *kemana aja sih pin?!* dan jujur belum pernah nyoba produk wedgesnya iwear up ini.

Usut punya usut aku follow twitternya iwear up dan banyak yang kasih testimoni kalo wedgesnya selain keren, nyaman juga buat dipakai. Aku jadi tertarik pengen punya, cumaaa yaa hehe sambil nabung dulu sih buat beli.

Daaaaaaan.. kalo liat si Stella Rainbow Stripes, aku jadi tambah tertarik, warnanya yang ceria kayak pelangi bikin semua jenis warna pakaian yang aku pakai jadi match. Aku percaya sih kalo warna- warna pelangi itu bisa bangun mood kita jadi ceria dan riang.

Biasanya kan kalo pergi kuliah, aku suka bingung tuh mau pakai sepatu yang mana biar keliatan match sama pakaianaku. Hehe.. tapi kayaknya kalau udah ada si Stella Rainbow Stripes bakal bikin aku nggak bingung lagi deh.. Pakai baju warna apa aja, no problemo hohoho.. Pernah juga sih waktu itu sampe kebawa mimpi, jadi di mimpi itu aku pakai si Stella Rainbow Stripes pas dinner sama gebetan nih mbak Woro.

Hahaha.. upss.. bangun- bangun kaget juga sih ternyata cuma mimpi. *mbak ini rahasia kita aja ya :p* Tapi aku yakin sih kalo jalan di mimpi itu sekarang hampir dekat dengan kenyataannya, buktinya sekarang aku dikasih kesempatan sama Allah buat ikutan giveawaynya mbak Woro and I wish that’s not dream again :)